Dalam satu dekade terakhir, penggunaan gas air mata di berbagai negara meningkat. Umumnya zat ini digunakan sebagai senjata kimia. Saat ini, beberapa negara membolehkan penggunaan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan dan membubarkan massa. Namun penggunaan gas air mata sendiri sebenarnya masih memicu kontroversi, terutama jika dilihat dari efek sampingnya bagi kesehatan.
Apa Itu Gas Air Mata?
Meskipun disebut gas air mata, namun gas air mata sendiri sebenarnya bukan berbentuk gas. Gas air mata adalah bubuk bertekanan tinggi yang dapat menciptakan kabut saat digunakan. Gas ini pertama kali digunakan pada tahun 1928 oleh ilmuwan Amerika kemudian banyak digunakan sebagai senjata kimiawi dalam peperangan.
Di masa kini, sejumlah negara telah menandatangani pelarangan penggunaan gas air mata untuk peperangan. Namun dalam kadar tertentu, gas air mata dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai alat membubarkan massa atau bentuk perlindungan pribadi. Gas ini juga dikenal dengan nama lain seperti semprotan merica (pepper spray), semprotan capsicum dan agen anti huru hara.
Kandungan Gas Air Mata
Gas air mata mengandung senyawa yang bereaksi dengan kelembapan yang kemudian dapat menyebabkan rasa nyeri dan mengiritasi pada semua area lembap di tubuh manusia seperti mata, mulut, tenggorokan dan paru-paru. Gas air mata dapat terdiri dari beberapa senyawa kimia, yaitu:
- Chloroacetophenone (CN)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Chloropicrin (PS)
- Bromobenzylcyanide (CA)
- Dibenzoxazepine (CR)
- Kombinasi beberapa senyawa kimia lainnya
Pada gas air mata yang digunakan sebagai senjata kimia untuk membubarkan massa, senyawa-senyawa tersebut akan bercampur dengan agen pelarut dan berubah menjadi gas yang akan mengacaukan saraf sensorik tubuh.
Bahaya Gas Air Mata
Pada dasarnya, gas air mata tidak bersifat mematikan. Namun senyawa pada gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernapasan. Rasa sakit yang muncul ini terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1.
TRPA1 adalah reseptor rasa nyeri yang memberi rasa khas di mustard, wasabi dan lobak. Gas CS, CN dan CR diketahui memiliki 10.000 kali rasa menyengat yang lebih kuat dibandingkan senyawa dalam bumbu dan sayuran tersebut.
Dilansir dari Medical News Today, efek dari gas air mata antara lain:
-
Jangka pendek:
- Mata berair, terbakar, dan kemerahan
- Penglihatan kabur
- Rasa terbakar dan iritasi di mulut dan hidung
- Kesulitan menelan
- Mual dan muntah
- Sulit bernafas
- Batuk
- Mengi
- Ruam dan iritasi kulit
Anda juga dapat merasakan sesak di dada atau perasaan seperti tercekat dan tersedak. Umumnya efek gas air mata akan hilang dalam 15-20 menit. Namun jika Anda terpapar gas air mata dalam jumlah banyak dan tidak segera mendapat pertolongan, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
-
Jangka panjang:
Efek samping gas air mata tergantung dari seberapa banyak dan berapa lama Anda terpapar gas air mata tersebut. Jika Anda berhasil menghindar dari paparan gas air mata dengan cepat, risiko cedera yang Anda alami akan rendah. Namun paparan gas air mata di kulit dan yang terhirup diyakini memiliki berbagai masalah bagi kesehatan.
Efek paparan gas air mata dalam jangka panjang antara lain:
-
- Glaukoma
- Kebutaan
- Luka bakar
- Gagal napas
Bahaya gas air mata bukan hanya pada efek iritasi yang dihasilkan, namun bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya diketahui dapat menyebabkan cedera parah, cacat permanen dan kematian.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gas Air Mata?
Menurut CDC, tidak ada obat penawar untuk gas air mata sehingga penanganan efek gas air mata sangat bergantung pada pengelolaan gejala yang dirasakan. Langkah terbaik meminimalisir efek paparan gas air mata adalah segera menjauh dari sumber gas air mata dan segera mencari udara segar.
Dianjurkan mencari tempat yang tinggi jika memungkinkan karena uap dari gas air mata mengendap di tanah. Selain itu, segera lepaskan pakaian dan perlengkapan Anda yang terkontaminasi gas air mata. Segera cuci wajah dan seluruh permukaan kulit yang terpapar menggunakan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan uap dari kulit.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
CDC. Facts About Riot Control Agents Interim document. Available from: https://emergency.cdc.gov/agent/riotcontrol/factsheet.asp#
Sissons, C. (2020). Effects of tear gas on the body. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/effects-of-tear-gas
Yetman, D. (2020). How Does Tear Gas Affect the Human Body?. Available from: https://www.healthline.com/health/tear-gas-effects